Feb 16, 2011

Keluarga tradisional vs keluarga modern




KELUARGA
Satu suami, satu istri, anak-anak yang bertumbuh kembang dengan sehat.
Itulah yang selama ini mungkin dianggap ideal

Tipikal keluarga di masa yang lalu seperti ini: suami bekerja mencari nafkah demi istri dan anak, istri mengurus rumah, memasak dan merawat anak-anak.
Anak-anak bersekolah dan belajar.
Pada pagi hari semua berangkat kecuali ibu. Siang anak-anak pulang dan makan siang bersama ibunya. Sorenya sang ayah pulang. Lalu melakukan kegiatan santai bersama keluarga. Berbincang santai, tukar pikiran, nonton tivi, makan malam.
Waktu itu hampir semua keluarga melakukan hal yang serupa.

Tetapi masa telah berlalu, kehidupan berputar lebih cepat, banyak perubahan yang terjadi.
Sekarang hampir semua keluarga mengharuskan baik ayah maupun ibu untuk bekerja demi menambah penghasilan keluarga.
Suami istri sejak pagi hari sudah berangkat meninggalkan rumah untuk bekerja di kantor atau di luar rumah, dan pada malam hari barulah mereka pulang.
Anak-anak menjadi kehilangan figur orang tua sepanjang hari. Kadang mereka hanya ditemani oleh si Mbak Pengasuh, ataupun nenek dan kakek nya.
Di era teknologi ini, berbagai jenis piranti elektronik dan gadget seperti videogame, computer, handphone pun sepertinya mampu menggantikan fungsi teman buat anak-anak tersebut.

Banyak orang tua yang merasa agak sedikit”lega” dengan keberadaan teknologi di sekitar anak-anaknya. Karena dengan demikian mereka tidak perlu bersusah payah mencarikan kegiatan untuk mengisi waktu luang anak mereka dirumah.
Akibatnya banyak yang lama-lama keenakan dengan “bantuan” tersebut. Semakin sedikit waktu yang terluang untuk anak, makin sibuk bekerja, makin repot dengan kegiatan di luar rumah.

Jadi serba salah..

Belum lagi komunikasi antara keluarga jadi berkurang diakibatkan oleh teknologi.
Kebanyakan keluarga sekarang memberikan masing-masing anaknya sebuah “smatrphone”. Sehingga akhirnya sepanjang hari waktu mereka disibukkan dengan fasilitas yg ada di handphone tersebut. Bahkan walaupun mereka semua duduk dalam ruangan yang sama, belum tentu terjalin percakapan diantara mereka. Semuanya sibuk berkutat dengan handphone di tangan sambil sesekali tersenyum, ketawa cekikikan,  dan tak menghiraukan kondisi sekitarnya.. facebook, chatting, bbm.,itulah yg sekarang sedang mewabah..

Tidak lagi nampak komunikasi secara lisan..semuanya telah tergantikan oleh teknologi..
Komunikasi antar keluarga jadi kaku, semua terfokus pada handphone pintar nya..
Suami istri bisa hampir bercerai hanya karena hal ini.

Salah siapakah ini…
Teknologi yang modern inikah? Atau manusia nya yang belum siap masuk di era modern?
Dimana keluarga yang penuh kehangatan?? Apakah semua kemodernan telah mengubah esensi dari suatu keluarga?

1 comment:

  1. teknologi memang terbukti berdampak pada kuantitas dan kualitas sosialisasi kita dengan lingkungan maupun dengan keluarga kita.

    ReplyDelete