Apr 16, 2014

SEGUDANG CERITA: EDISI KEHAMILAN


Setahun lebih lho Joyful Cherie tak terurus sama sekali….hiks.
Banyak sekali hal yang terjadi selama ini.
Tahun lalu, terakhir postingan mengenai awal kehamilanku.

Syukurlah selama proses kehamilan itu, mulai awal sampe detik terakhir sebelum melahirkan, kondisi mama dan bayi dalam kandunganku sangat baik.
Kehamilan yang penuh anugerah.

Ini foto narsis di bulan ke 5:










Tiap 3minggu aku control ke dokter kandungan. Prof Erry Gumilar SPOG. Walaupun kadang harus berangkat sendiri, karena suamiku sering tugas keluarkota, tapi bener-bener si baby ngerti dan mendukung kondisi mamanya. Sama sekali gak rewel. Gak seperti bumil pada umumnya, selama hamil aku nggak pernah merasa keluhan yang biasa dirasakan para bumil. Mual, sakit pinggang, gatal diperut, dan sejenisnya.

Pada usia kandungan ke 23 minggu, dokter menyarankan agar si baby di USG 4Dimensi, untuk memeriksa semua organ-organ vital dalam tubuh baby. Deg deg an banget sih. Takut kalau sampai ada sesuatu yang gak diharapkan. Dan eng ing eng….ini foto pertama si baby..



  “It’s a girl”.
Gitu kata pak professor
So, mulailah aku dan suami hunting nama bayi. Googling sana sini, searching di internet dan buku nama-nama bayi sedunia. Yang inisial nya JO. (dulu anak pertama kami namanya Jonathan, dan kami ortu nya semua berinisial JO juga)
Dan pencarian berakhir ketika kami tertambat pada sebuah nama : JOANNE
Artinya: anugrah dari Tuhan, GIFT of GOD.
Yessss…. Nama yang pas dan tepat buat baby ku.

Trus mulai deh cari nama tengah nya. Dan ada usulan nama dari keponakan suamiku. Thanks to Jane Astrid for your suggestion. It’s very proper to her.
JEMIMA. Artinya: dove, merpati. Ini juga adalah nama putri dari AYUB. Yang lahir pada saat Ayub mendapatkan kembali semua milik dan kekayaaannya dari Tuhan.

JOANNE JEMIMA KURNIAWAN
Itu nama yang sudah kami siapkan untuk baby kami.
 
Minggu ke 36.
 




Mejeng di mall biarpun perut dah kayak drumband







Hari H semakin dekat. Semua sudah mulai disiapkan.
Kami baru berani belanja untuk perlengkapan bayi, mengingat pengalaman pahit pada saat kelahiran putra pertama kami.
Sebenernya sih hampir 95persen kebutuhan untuk perlengkapan bayi sudah terpenuhi. (sekali lagi terimakasih yang sebanyak2nya untuk semua yang sudah memperhatikan aku dan calon bayi). Mulai dari baju bayi untuk newborn hingga usia 1thn sudah siap, bedong, popok, tas bayi, selimut, gendongan, stroller, carseat, dll dsb.
Tapi tetep aja kami semangat mencari perlengkapan untuk calon bayi kami.

Akhirnya.. semua beres. Tas buat bekal ke RS untuk baby dan mamanya sudah siap.
Tinggal menanti hari kelahiran.

Dokter sih menyarankan untuk operasi saja, mengingat resiko usiaku yg sudah 38thn. Dan juga riwayat kehamilan yg lalu. Tapi aku masih ngotot kepengen untuk bisa melahirkan secara normal.
Akhirnya dokter cuma bisa bilang: pokoknya pada hari H nya nanti, proses kelahiran mulai dari awal sampai akhir tidak boleh lebih dari 6jam. Karena resikonya terlalu besar.

Aku dan suami hanya bisa pasrah dan berserah pada Tuhan Yesus. Dia yang telah berkarya menyertai kehamilanku mulai dari awal hingga saat terakhir, pastilah Dia juga yang mengatur yang terbaik bagi kami.

Tgl 17Sep
Dokter bilang: minggu depan kayaknya dah lahir nih..
Kalau sudah ada tanda mules, atau ketuban pecah, langsung aja ke RS. Telpon saya ya. Jam berapa pun.
Dan hari demi hari…aku menunggu tanda2 yg dikatakan dokter. Sama sekali tidak muncul sedikitpun.
Banyak yang memberikan nasihat: ayo jalan yang banyak. Biar cepet lahir dan lancar.
Tiap pagi aku sampe jalan kaki keliling gedung apartemen, Tetap tak ada gejala kelahiran sama sekali.
Padahal suamiku harus dinas keluar kota dalam minggu ini. Akhirnya dia ngobrol dengan Joanne yg ada didalam perutku: Nak, lahirnya nunggu papa pas lagi dirumah aja ya. Joanne anak pinter, anak sayang, anak cantik. Pasti Joanne ngerti ya kondisi papa mama.
Dan Joanne pun bereaksi, dia menendang2 dalam perut. So lovely…..

Tgl 24Sep
Btw, Aku masih berangkat kerja lho…
Tapi di kantor ada masalah yang membuat tensi ku sampe meningkat.
Akhirnya aku minta ijin pulang. Untuk menenangkan pikiran.

Sorenya kontrol lagi ke dokter, dan dicek.
Syukurlah semua baik-baik saja. Posisi bayi sudah di jalan lahirnya.

Dokter bilang: kalau sampe besok tidak ada tanda sama sekali, langsung tgl 26Sep masuk RS. Maksimal tgl 27Sep harus sudah dilahirkan. Apapun prosesnya. Mau normal ataupun operasi. Jangan kelamaan lagi.  Trus pak dokter bilang lagi: ingat ya bu, pokoknya pada hari H nya nanti, proses kelahiran mulai dari awal sampai akhir tidak boleh lebih dari 6jam. Karena resikonya terlalu besar. Lebih dari 6jam harus segera di operasi untuk dikeluarkan bayinya.

Tgl 25Sep
Aku dan suami berunding, Gimana ya enaknya. Mau tetap normal atau operasi aja.
Terus terang aku sangat takut pada saat itu. Akhirnya setelah berdoa, kami memutuskan untuk melakukan operasi saja. Daripada resikonya nanti malah bikin kami nyesel.
Kamipun menyiapkan ulang tas bayi yang sudah siap sejak berhari2. untuk dibawa besok pagi ke RS.

Tgl 26Sep
Pagipagi semua sudah siap. Karena suamiku masih harus berangkat kerja, aku berangkat ke RS diantar oleh temen baik ku di kantor. Terimakasih sebesar2nya buat Jonathan.
Sesampainya di RS, aku melakukan registrasi dan lain2 sampe masuk ke kamar. Siang itu suamiku datang..
Mengatur administrasi di RS. Mengantarku ke ruang pemeriksaan dan persiapan sebelum operasi.

Narsis pake baju RS
 



Siap2 untuk di operasi besok






 (cerita tentang proses operasi di posting selanjutnya: the D-DAY)

:D